I Think I Love Chocolate

Saya punya seorang teman yang percaya banget dengan yang namanya sugesti. Kalau biasanya sugesti, kan, diberikan untuk orang lain. Tapi ini untuk dirinya sendiri. Salah satu hal yang ia yakini, bahwa dengan makan cokelat hati bisa tenang. Perasaan yang sebelumnya tidak jalas entah karena apa, tiba-tiba setelah makan cokelat langsung tenang. Syaraf otak yang tadinya tegang, bisa jadi rileks.

Parahnya, ia yakin banget kalau sudah makan cokelat, bisa tidur nyenyak. Bisa jadi, memang. Karena makan cokelatnya berlebihan, satu kilo mungkin. *pingsan* Namanya juga sugesti, ya. Temannya Kuya! πŸ˜†

Saya sempat mencoba untuk mencari tahu tentang the power of chocolate. Serius, aku googling, lho. Ya…daripada penasaran sendiri, mending saya pecahkan saja lewat mesin pencari. Cokelat bisa menenangkan hati! Itulah kata kunci yang saya mainkan di google. Niat banget atau kepo banget? :mrgreen:

Pencarian langsung merujuk pada artikel dari doktersehat.com. Pada artikel tersebut tertulis, cokelat bisa menurunkan emosi, menghilangkan stres dan membuat diri kita menjadi lebih santai. Saya juga membaca, bahwa cokelat bisa meningkatkan serotonin dalam otak. Unik sekali dengan si cokelat ini.

Saat masih SMK, saya pernah dikasih cokelat sama teman kelasku. Yuli, namanya. Cewek lho, ya. *penegasan* Dia bukan teman sebangku saya, tapi kami sering banget jalan bersama, nangis bareng, gandengan tangan. Hahaha *apaan*

β€œDi dalam cokelat ini ada kacangnya, yang membuat cokelat tambah enak!”. Dia memberikan ratu silver yang ada ditangan kanannya, sambil mencontohkan cara menikmatinya.

Sedari kecil saya memang kurang suka cokelat. Entah kenapa, rasanya linu banget giginya kalau makan cokelat. Gigi sensitif mungkin, ya.

Hampir tiap hari Jum’at, setelah jam praktik olahraga, Yuli rajin menawarkan cokelat yang ia bawa. Dia ngga pernah bosan menawarkannya kepada saya. Justeru saya yang bosan. πŸ˜† Sangking gemasnya dengan tiap penolakan saya yang terus menerus, dia memberi buku binder yang bertuliskan β€œI Think I Love Chocolate” kepada saya. Sugesti banget, ya!

BINDER CHOCOLATE STRAWBERRYDia sangat berharap, kalau suatu saat saya bisa menyukai cokelat, karena tiap hari melihat tulisan tersebut. Baginya, cokelat itu camilan yang tidak ada duanya. Mungkin seperti halnya Opak, bagi saya. Camilan paling enak se dunia. :lol:

Setiap ada catatan dari guru yang saya anggap penting, pasti saya tulis di binder tersebut. Saat masuk kuliah, binder masih tetap saya gunakan. Bukannya saya malas membeli yang baru, tapi saya merasa seperti ada kekuatan dalam binder tersebut.

Banyak teman kuliah yang mengira kalau saya penggila cokelat hanya dengan melihat cover bindernya. Tak sedikit pula yang sering memberi cokelat tiap akhir pekan. Saya pun mulai bosan memberikan cokelat pemberian teman-teman kepada adik. Jadilah saya mulai mencoba menikmati cokelat saat di depan kelas, sambil melihat binder. *sinting*:mrgreen: Sampai akhirnya, sekarang saya suka banget sama yang namanya cokelat. Masih dalam level wajar, sih. Tidak seperti dia, yang sampai saat ini masih langganan cokelat penghilang rasa sedih dan galau. πŸ˜‰

Binder I Think I Love Chocolate masih tersimpan rapih di rak buku. Binder tersebut memang bukan kado. Tapi, ya, itu tadi. Semacam ada kekuatan dalam binder tersebut. 😳 Lain halnya dengan Boneka Strawberry. Ya! Boneka strawberry saya dapat dari orang yang sama, yaitu Yuli.

Menanam Strawberry

Jemari gue manis banget. . . πŸ˜€

Selain cokelat, dia juga suka banget sama yang namanya buah strawberry. Saat saya ulang tahun yang tujuh belas *ngga pake plus-plus*, dia memberi hadiah boneka strawberry. Sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado warna merah mudah mendarat dengan selamat di rumah.

Sangking bahagianya, dengan semangat saya langsung membuka kadonya. Kemudian saya paham, bahwa kado yang ia kirim melalui jasa pengiriman begitu sarat makna. β€œSeperti yang kamu tahu, aku suka banget sama Strawberry. Rasa Strawberry itu penuh kejutan. Manis, asam dan kadang malah tidak ada rasanya. Tergantung sugesti kamu saja saat akan menggigitnya. Aku berharap, kamu bisa doyan banget Strawberry. Sama halnya dengan cokelat. Dan pada akhirnya, kita sama-sama menyukai Cokelat dan Strawberry. Terselip pesan di dalamnya; ada aku, kamu, penikmat cokelat dan strawberry. Selamat ulang tahun, ya. Semoga kita bahagia selalu.”

I Think I Love Chocolate And Strawberry

Seketika mata berkaca-kaca. Terharu banget. Semenjak si Straw hadir di kamar, saya jadi tahu. Bahwa memberi sesuatu pada orang lain itu tidak harus barang yang menjadi kesukaanya. Barang kesukaan kita, kemudian dikasihkan orang lain pun malah tambah mengesankan. Jadi keingat terus sama yang memberi, sampai suka terbayang wajahnya. Seperti Straw ini, Strawberry is Yuli. Kalau melihat Strawberry, keingetnya sama Yuli. Macam brand gitu. Hahaha Makasih banget untuk kado yang lebih dari indah, lebih dari mengesankan. Seriusan, saya kangen sama kamu, Yul. Entah sudah berapa dekade kita ngga bersua, ya. *lebay* *meluk guling*

banner_pungky

26 komentar

  1. Saya jg penikmat coklat. Tp nggak sampai seperti Yuli sih. Dan ga nolak kalau dikirimi sama Idah πŸ™‚

  2. ah… stroberi. aku tak suka 2 suka kata terakhir. apalagi jika diucapkan 2x. πŸ˜€

  3. Bella maniak makan coklat
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam sayang selalu dari Surabaya

  4. Kirain tadi yg ngasih coklat masa sekolah itu cowok … hihihih

  5. Moga menang Kak

  6. Stroberi penuh kejutan dan cokelat pembuang sedih yaaa…huaaaa mereka kompak meski berbeda..Idaaaah jemarimu manis kek stroberi opo cokelat

  7. Iiih kok sama sama siih pas es m pe maniak coklat S*****r Q***n πŸ™‚ yaaah nostalgia. Sukses utk kontesnya ya πŸ™‚

  8. hihihi..si Yuli demen banget ya, membuat orang suka apa yang dia suka. Kalau saya mungkin ngasih kado opak aja lah πŸ˜€

  9. Ooohh, pantes semalem bilang inget Yulii…ini too,
    Sweet post!

  10. Aku suka coklat, tapi sayang tiap makan coklat kok pusing :3

  11. Baru mampir udah suka sama tulisannya πŸ™‚

    http://www.fikrimaulanaa.com

  12. Kalau bosen sama cokelat, boleh deh passing ke aku, Idah. Hehehe… aku juga yang percaya kalau cokelat itu obat yange nak buat ngasih efek rileks. katanya bisa membangkitkan (eh enaknya mengaktifkan kali, ya. Bai ga terdengar horor hehehe) hormon endorfin alias hormon bahagia. Sukses ngontesnya Idah. πŸ™‚

  13. Nathalia DP · · Balas

    unik ya… jd inget terus πŸ™‚

  14. Kalau foto tanga, kayaknya strawberrynya yang manis deh Dah, walau ada rasa kecut, tapi segar, kalau tangan, ma’af aja hahahaha *kabuurrrr*
    Ntar kalau banyak yg ngasih coklat lg, ga perlu sungkan kirim aja ke saya.
    sukses ngontesnya πŸ™‚

  15. waaahhh, rajin ikut GA nih. bagi” dong hadiahnya. hehe :p

  16. Banyak bgt sih yg posting giveaway Kado Terindah ini

  17. aku juga love cokelat dan stobrinya juga tapi yg manis kalo kecut nggak mau hehehe

  18. itu namanya sugesti alam bawah sadar seperti yang dikatakan om rommy rafael..
    TATAP MATA SAYA #eh

  19. Cara ngasih kado ala Yuli unik ya Mba πŸ™‚

  20. uuugh, jadi pengen makan coklat dan strawberry… 😳

  21. aku baca ini ketawa lho…kenapa? karena aku suka banget sama cokelat, dan suamiku sangat suka dengan opak sampe tiap klo denger kata opak aku lgs keinget sama suamiku πŸ˜€

  22. amaq aziz · · Balas

    saya penikmat coklat, apalagi coklat panas pas hujan2. beuhhhh… maknyussss… udah lama banget gak pake binder. dulu pas kuliah sja

  23. jadi kangen sama temenku jugaaaaaa. moga menang ya Mba!

  24. Aiih… ceritanya menarik banget Idah…. cokelat dan strawberry πŸ™‚
    Saya suka cokelat tapi tidak dgn strawberry, asem soalnya hehehe….

  25. I thing I Loce chocolate too πŸ™‚

  26. Hai Gadis Strawberry…

    Makasih banget yaa sudah ikutan Giveaway Kado Terindah. Semoga menang! πŸ˜€

    Salam,
    Pungky

Hayoo...Ngomen dengan bijak, ya! ^_*